Subscribe:

Sunday 26 May 2013

Kelulusan tahun 2013 di SMKN 2 Simbang Maros 100%

      Penentuan hasil kelulusan Ujian Nasional 2013 di SMKN 2 Simbang Maros berlangsung dengan sangat menarik. Dipenuhi dengan rasa haru sedih gembira berpadu menjadi satu. pasalnya pada tanggal 24 Mei 2013 ini semua siswa kelas XII telah berdatangan ke sekolah sejak pagi seperti jam masuk sekolah. bertepatan dengan hari jum'at dimana kelas X dan XI berseragam pramuka tetapi kelas XII yang sebentar lagi melihat hasil pengumuman memakai seragam putih abu abu. 
Keluarga Besar SMKN 2 Simbang Maros

     Guru memang pandai berakting. Disaat kami sedang harap harap cemas menunggu hasil jeri payah  kami dalam menjalani UN yang katanya gagal ini mereka malah mengeluarkan isu isu yang semakin membuat kami merasa panik. Awalnya isu yang beredar bahwa delapan orang siswa skadam diduga gagal, terdiri dari 6 putra dan 2 putri, tetapi setelah rapat kelulusan jumlahnya berubah, menjadi 15 siswa, yang diduga 8 siswa dari jurusan TKJ, 4 orang dari jurusan MM, dan 3 dari jurusan UPW. Tapi hal ini akan dibuktikan sebentar lagi. 
       Disaat kami dikumpulkan di dalam aula, dimana kepala sekolah yang membawa map merah yang entah berisi apa tapi menurut dugaan kami itulah amplop kelulusan. bersama dengan salah satu anggota kepolisian memberi arahan kepada seluruh siswa kelas XII, dimana dari keterangan pak polisi tersebut, kami disuruh berjanji untuk tidak melakukan arak arakan dijalan sebagaimana siswa dari sekolah lain yang baru saja melintas dengan suara motornya yang menggelegar. dan aksi coret coret yang dilarangkan oleh bapak kepsek gagal untuk dihindari. dari keterangan kepsek bahwa semua siswa wajib menyumbangkan seragam sekolah sebagai syarat untuk mengambil SKHU dan ijasah. hal baiknya, tidak harus menyumbang pakaian putih abu abu. tapi bisa menyumbang seragam pramuka atau seragam lainnya.


Alhamdulillah tingkat kelulusan di SMKN 2 Simbang Maros adalah 100 %. dimana sekolah kami juga mendapat predikat sebagai tingkat kelulusan tertinggi di kabupaten Maros. 
Walaupun ada 15 siswa yang sempat dikerjain oleh guru dan Kepala sekolah, tapi itu semua merupakan perwujudan rasa sayangnya kepada kami. Arfah adalah salah satu korban yang nomor ujiannya tidak terdapat dalam daftar mengaku bahwa aksi ngerjain ini memang gokill, dimana arfah ini sempat mengeluarkan air mata kesedihan yang sangat dalam. kwkwkwk


0 comments:

Post a Comment